SAMARINDA – Sejak kemunculannya, Tugu Pesut di simpang empat Mall Lembuswana, Samarinda, terus menuai sorotan tajam. Terkini, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEM KM UNMUL), mengeluhkan wujud tugu yang dianggap tak sepadan dengan anggaran yang terkucur.
Anggaran proyek yang disebut mencapai Rp1,1 miliar, dianggap hanya menghambur-hamburkan anggaran pemerintah.
Disadur dari Media Kaltim, Ketua BEM KM UNMUL, M. Ilham Maulana, menyebut dana sebesar itu sebaiknya dipakai untuk mendukung sarana & prasarana bidang pendidikan.
“Bentuknya juga tidak menyerupai pesut, mamalia khas Sungai Mahakam, melainkan lebih mirip angka nol,” katanya.
Secepatnya ia berharap Pemerintah Kota (pemkot) Samarinda memberikan klarifikasi kepada publik terkait konsep dan penggunaan anggarannya.
“Sudah banyak menuai kritik dan pertanyaan, tetapi hingga saat ini Pemkot belum memberikan tanggapan apa pun,” tegas Lana, sapaan akrab mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Mulawarman ini, Minggu (19/1).
Kritik masyarakat menurutnya bagian penting dari kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah. Bukan soal siapa yang menyampaikan atau golongan tertentu, tetapi tentang bagaimana menjaga demokrasi dan kontrol sosial.
“Jangan sampai, memicu amarah dan menunjukkan bahwa pemerintah tidak menghargai aspirasi warganya. Apalagi tugu itu sudah menjadi perhatian nasional. Kita malu kalau sampai tugu itu menjadi bahan tertawaan di luar Samarinda,” sesal Lana. (an2/dktm)
Tinggalkan Balasan