SAMARINDA – Badan Pusat Statistik mencatar nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada November 2024 tercatat US$2.189,77 juta, atau turun sebesar 0,28 dibandingkan dengan Oktober 2024.
Penurunan ekspor tersebut dikarenakan turunnya ekspor migas Kaltim pada November 2024 tercatat sebesar US$262,95 juta, atau turun sebesar 14,14 persen dibandingkan dengan Oktober 2024.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana menjelaskan berbeda halnya dengan ekspor migas Kaltim, pada ekspor nonmigas Kaltim tercatat US$1.926,82 juta, atau naik sebesar 1,97 persen.
“Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada November 2024 terhadap Oktober 2024 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik sebesar US$32,27 juta (2,1 persen). Sebaliknya, penurunan nilai ekspor terdalam terjadi pada golongan barang bahan kimia anorganik sebesar US$7,4 juta (20,15 persen),” jelasnya beberapa waktu lalu.
Secara kumulatif, BPS mencatat nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama Januari–November 2024 tercatat sebesar US$22.247,18 juta, atau turun 10,53 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Ekspor Bahan Bakar Mineral Kaltim Naik
Berdasarkan golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada November 2024 terhadap Oktober 2024 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik sebesar US$32,27 juta (2,10 persen). Sebaliknya, penurunan nilai ekspor terdalam terjadi pada golongan barang bahan kimia anorganik sebesar US$7,4 juta (20,15 persen).
Selama periode Januari–November 2024, Tiongkok merupakan negara tujuan
ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar
US$7.364,37 juta (36,71 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$3.144,24
juta (15,68 persen), dan Filipina sebesar US$1.755,99 juta (8,76 persen).
Pada periode Januari–November 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi
andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 73,58 persen.
Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar 16,41 persen, dan
nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 9,85 persen.
Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada November 2024 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$691,94 juta), Pelabuhan Samarinda (US$513,18 juta), dan Pelabuhan Bonthan Bay (US$306,92 juta).
Tinggalkan Balasan